Selasa, 27 Maret 2012

Membuat VLAN dengan cisco packet tracer

1. Pengertian Virtual LAN (VLAN)
VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation. VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC addresses dsb. Semua informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu vlan (tagging) di simpan dalam suatu database (tabel), jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database harus mengindikasikan port-port yang digunakan oleh VLAN. Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch/bridge yang manageable atau yang bisa di atur. Switch/bridge inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua switch/bridge memiliki informasi yang sama. Switch akan menentukan kemana data-data akan diteruskan dan sebagainya atau dapat pula digunakan suatu software pengalamatan (bridging software) yang berfungsi mencatat/menandai suatu VLAN beserta workstation yang didalamnya.untuk menghubungkan antar VLAN dibutuhkan router.

Banyak masalah yang bias dipecahkan pada switching layer  dengan VLAN. Ada beberapa cara VLAN dalam menyederhanakan management network:
  1. Penambahan, perpindahan, dan perubahan network dilakukan dengan mengkonfigurasi sebuah port ke VLAN yang sesuai.
  2.  Sekelompok user yang memerlukann keamanan yang tinggi dapat ditempatkan pada sebuah VLAN sehingga tidak user di luar VLAN tersebut yang dapat berkomunikasi dengan mereka.
  3. Sebagai pengelompokan logikal user berdasarkan fungsi, VLAN dapat dianggap independen dari lokasi fisikal atau geografisnya.
  4. VLAN dapat meningkatkan keamanan network
  5. VLAN-VLAN meningkatkan jumlah broadcast domain dan pada saat yang sama memperkecil ukurannya sendiri.                                                                                                      
Langkah Membuat VLAN
     
     Pertama membuat rangkaian atau topologi seperti gambar berikut :

  •        PC1 dapat melakukan ping PC4
  •        PC2 dapat melakukan ping PC5
  •        PC3 dapat melakukan ping PC6
    Selanjutnya melakukan konfigurasi pada switch 1, dimana buka CLI, lalu enable VLAN, dan show VLAN -> configure terminal, dan gunakan perintah berikut :



S1(config)#vlan 10
S1(config-vlan)#name Faculty/Staff
S1(config-vlan)#vlan 20
S1(config-vlan)#name Students
S1(config-vlan)#vlan 30
S1(config-vlan)#name Guest(Default)
S1(config-vlan)#vlan 99
S1(config-vlan)#name Management&Native
Kemudian Show VLAN brief untuk memastikan perintah telah berjalan.



Lakukan hal yang sama pada Switch 2 dan switch 3. 




Selanjutnya masukkan perintah di bawah ini pada Switch 2 :
S2(config)#interface fastEthernet 0/6
S2(config-if)#switchport mode access
S2(config-if)#switchport access vlan 30
S2(config-if)#interface fastEthernet 0/11
S2(config-if)#switchport mode access
S2(config-if)#switchport access vlan 10
S2(config-if)#interface fastEthernet 0/18
S2(config-if)#switchport mode access
S2(config-if)#switchport access vlan 20


Lakukan hal yang sama pada Switch 3. Kemudian lakukan konfigurasi pada
Switch 1 Fa 0/1 dan Fa0/3 untuk cabang dan penggunaan VLAN 99 sebagai VLAN yang asli.
 S1(config)#interface FastEthernet 0/1
S1(config-if)#switchport mode trunk
S1(config-if)#switchport trunk native vlan 99
S1(config-if)#interface FastEthernet 0/3
S1(config-if)#switchport mode trunk
S1(config-if)#switchport trunk native vlan 99h

Lakukan konfigurasi VLAN asli pada Switch 1 menjadi VLAN 99, dimana VLAN asli pada switch 2 dan switch 3 dilakukan pengaturan yang sama dengan yang ada pada VLAN 1.
Selanjutnya enable switch 2 dan melakukan konfigurasi VLAN 99 sebagai VLAN asli. Dan masukkan perintah pada Switch 1 sebagai berikut:
       
       S2#show interface fastEthernet 0/1 switchport


Name: Fa0/1
Switchport: Enabled
Administrative Mode: dynamic auto
Operational Mode: trunk
Administrative Trunking Encapsulation: dot1q
Operational Trunking Encapsulation: dot1q
Negotiation of Trunking: On
Access Mode VLAN: 1 (default)
Trunking Native Mode VLAN: 1 (default)
<output omitted>
S2#
S2(config)#interface FastEthernet 0/1
S2(config-if)#switchport mode trunk
S2(config-if)#switchport trunk native vlan 99

Selanjutnya enable switch 3 dan melakukan konfigurasi VLAN 99 sebagai VLAN asli. Dan masukkan perintah sebagai berikut :

       S3#show interfaces fastEthernet 0/3 switchport

Name: Fa0/3
Switchport: Enabled
Administrative Mode: dynamic auto
Operational Mode: trunk
Administrative Trunking Encapsulation: dot1q
Operational Trunking Encapsulation: dot1q
Negotiation of Trunking: On
Access Mode VLAN: 1 (default)
Trunking Native Mode VLAN: 1 (default)
<output omitted>
S3#
Dan lakukan pengecekan dengan switcport trunk native vlan 99. Kemudian langkah terkahir adalah lakukan check results.



Selasa, 20 Maret 2012

Membuat simulasi jaringan menggunakan packet tracer

Pendahuluan

Cisco Packet Tracer merupakan program simulasi jaringan yang powerfull dan cara penggunaannya pun cukup mudah. Dengan software Cisco Packet Tracer, anda bisa mendesain dan merancang suatu bentuk jaringan. Bukan hanya sekedar jaringan lokal, tapi bisa mencakup hingga WAN. Dengan adanya software ini, diharapkan para pelajar dapat mendesain suatu topologi jaringan tanpa harus membeli perangkatnya secara langsung yang notabene harganya mahal.
Cisco Packet Tracer adalah program e-learning buatan Cisco yang akan mensimulasi jaringan komputer yang sebelumnya telah di design dan dikonfigurasi oleh pengguna. Simulasi workstation, server, router dan perangkat jaringan lainnya dibuat sangat mirip dengan aslinya. Sehingga kita bisa belajar jaringan komputer melalui simulasi program ini saja, tidak perlu biaya mahal untuk membeli komputer yang banyak untuk melakukan rekayasa yang kita inginkan. Tentu ini sangat menghemat biaya. Selain itu, dengan Cisco Packet Tracer, kita dapat mempelajari seluk beluk jaringan yang standar, tapi sangat mendalam. Bahkan isi PDU pada sebuah paket pada interval waktu tertentu bisa kita lihat dan pelajari, hal yang susah untuk dilakukan dengan menggunakan perangkat jaringan asli sekalipun.

Membuat topologi jaringan menggunakan packet tracer

Berikut ini adalah tampilan awal dari Packet Tracer.


 
Pilih device yang akan digunakan lalu drag ke tengah layar, kemudian sambungkan dengan kabel yang sesuai.



Konfigurasi masing-masing device. Proses konfigurasi di masing-masing device diperlukan untuk mengaktifkan fungsi dari device tersebut. Proses konfigurasi meliputi IP address, dan Subnet Mask pada interface-interface device (pada Router, PC maupun Server), pemberian Tabel Routing (pada Router), pemberian label nama dan sebagainya.
Setelah proses konfigurasi dilakukan, maka tanda bulatan merah pada kabel yang terhubung ke device berubah menjadi hijau


 


Kita juga bisa melakukan ping menggunakan Command Prompt, atau mengecek web server dengan menggunakan Web Browser.


Untuk melihat simulasi pengiriman paket data antar komputer pada suatu jaringan, kita ubah mode Realtime pada Packet tracer menjadi Simulation. Setelah itu klik icon message kemudian arahkan dari komputer pengirim ke komputer pemerima. Kemudian ubah protokol yang akan dilihat simulasinya, pilih protokol icmp. Untuk melihat hasil simulasi klik Auto Capture/Play.





Selasa, 13 Maret 2012

Network Analysis Tool


a.    Pendahuluan
       Wireshark merupakan salah satu network analysis tool, atau disebut juga dengan protocol analysis tool atau packet sniffer. Wireshark dapat digunakan untuk troubleshooting jaringan, analisis, pengembangan software dan protocol, serta untuk keperluan edukasi. Wireshark merupakan software gratis, sebelumnya, Wireshark dikenal dengan nama Ethereal. Packet sniffer sendiri diartikan sebagai sebuah program atau tool yang memiliki kemampuan untuk ‘mencegat’ dan melakukan pencatatan terhadap traffic data dalam jaringan. Selama terjadi aliran data dalam, packet sniffer dapat menangkap protocol data unit (PDU), melakukan dekoding serta melakukan analisis terhadap isi paket berdasarkan spesifikasi RFC atau spesifikasispesifikasi yang lain. Wireshark sebagai salah satu packet sniffer diprogram sedemikian rupa untuk mengenali berbagai macam protokol jaringan. Wireshark mampu menampilkan hasil enkapsulasi dan field yang ada dalam PDU.
-         Protokol UDP
Pada section ini dijelaskan tentang protokol UDP. Memperkuat pernyataan Tenembaum (2003), pada bagian lain blog ini yaitu protokol TCP bahwa layer transport terdapat 2 protokol utama yaitu protokol UDP (User Datagram Protocol) dan protokol TCP (Transmission Control Protokol). Protokol ini untuk mendukung konsep jaringan berbasis IP. Telah diketahui bahwa IP (internet protocol) sebagai protokol jaringan internet yang mengkomunikasikan dua titik jaringan serta secara spesifik semua aplikasi dan layanan terpengaruh port tetapi kondisi konsep jaringan IP tidak memberikan jaminan. Jaminan tersebut adalah jaminan bahwa data akan tersampaikan pada destination yang benar dan data tersampaikan dengan benar (Kurose dan Ross, 2000, section 1.3).
Berbeda dengan TCP, protokol UDP adalah protokol yang bersifat connectionlessdalam mentransmisi data dan tidak mengenal dalam pengecekan terhadap error pengiriman data. Protokol UDP pada dasarnya hanya mengandung IP dengan tambahan header singkat. Protokol UDP tidak melakukan sebuah proses kontrol alur data, kontrol kesalahan ataupun pengiriman ulang terhadap kesalahan sehingga hanya menyediakan interface ke protokol IP. UDP sangat berguna sekali pada situasiclient-server dan penjelasan UDP lebih detil dapat ditemui pada RFC 768. Comer (2003, section 25), UDP memiliki karaketeristik yaitu sebagai berikut :

  1. End-to-end, UDP dapat mengidentifikasi proses yang berjalan dalam computer.
  2. Connectionless, UDP memiliki paradigma Connectionless tanpa membuat koneksi sebelumnya dengan tanpa adanya control.
  3. Message-oriented, mengirimkan dan menerima data secara segmen.
  4. Best-effort, yang utama adalah pengiriman yang terbaik.
  5. Arbitrary interaction, UDP dapat menerima dan mengirim dari banyak proses.
  6. Operating system independent, berdiri sendiri dalam operating system

b.     Alat dan Bahan serta Langkah Kegiatan
    Alat yg digunakan dalam menganalisis jaringan melalui wireshark adalah :
-     Beberapa PC
-     Wireshark (Network Analysis Tool)
-     Kabel UTP
-     Switch

Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis jaringan yaitu :
-   Jalankan aplikasi wireshark
    
-   Untuk melakukan capture dengan memilih pilihan yang tersedia, pilih menuCapture Options
     
-   Lalu klik START, maka yang muncul adalah seperti ini. Bila telah dilakukan akan terdapat 3 buah highlight. Highlight paling atas menunjukkan pilihan untuk melakukan capture pada Promiscuous Mode. Jika pilihan ini diaktifkan, maka Wireshark akan melakukan capture terhadap paket-paket yang ditujukan untuk komputer ini dan paket-paket yang terdeteksi oleh NIC dari komputer-komputer dalam satu segmen jaringan. Highlight kedua menunjukkan pilihan-pilihan untuk mengatur tampilan atau informasi yang akan ditampilkan oleh Wireshark. Jika pilihan hide capture dialog info dinonaktifkan, ketika kita memulai capture, Wireshark akan menampilkan jendela tambahan yang memberikan statistik persentase protokol yang ter-capture. Highlight ketiga memberikan pilihan bahwa Wireshark akan menerjemahakan alamat jaringan dalam PDU menjadi nama. Mengaktifkan pilihan ini akan menambah PDU ekstra ke dalam data yang ter-capture. Jendela Wireshark terdiri atas tiga bagian, seperti ditunjukkan pada screenshot berikut :
    
-   Hubungkan komputer dengan switch menggunakan kabel UTP kemudian atur IP address
-   Buka command prompt dengan cara klik Start -> Run… -> ketikkan cmd -> klik OK. Lakukan ping ke komputer sebelah anda dengan mengetikkan perintah ping IP komputer di sebelah anda.
-   Aktivitas ping tersebut akan terekam oleh Wireshark, untuk menyimpan hasil capture dengan memilih menu File -> Save As pada Wireshark.

c.     Hasil dan Analisis
Wireshark merupakan salah satu packet sniffer diprogram untuk mengenali berbagai macam protokol jaringan. Wireshark dapat menampilkan hasil enkapsulasi dan field yang ada dalam PDU. Hasil enskapsulasi dan field secara akurat dapat ditampilkan secara menyeluruh dan utuh. Hasil yang sangat detail akan memudahkan user dalam mengenali dan menganalisa sebuah protokol jaringan.

Jumat, 02 Maret 2012

Membuat Kabel LAN


Kabel UTP atau Unshielded Twisted Pair atau Ethernet Cable atau kita biasa menyebutnya dengan kabel LAN adalah kabel yang digunakan untuk menghubungkan antar peralatan yang berhubungan dengan computer network (komputer, hub, switch, router). Kabel ini bentuknya seperti kabel telefon, hanya lebih besar. Yang dimaksud dengan kabel UTP adalah hanya kabelnya, sedangkan kepala kabelnya adalah 8 position modular connectors (8P8C) yang biasa disebut RJ-45 (RJ=register jack).

warna-warna
warna kabel2 didalam kabel UTP adalah:
- biru
- putih-biru
- hijau
- putih-hijau
- oranye
- putih-oranye
- coklat
- putih-coklat

jenis kabel
berdasarkan kapasitas
10BASE-T : 10 Mbps (mega bit per second)
Cat 5 (Category 5) / 100BASE-TX : 100 Mbps
Cat 6 (Category 6) / 1000BASE-T : 1000 Mbps (1 Gbps)

berdasarkan urutan kabel
ada dua macam susunan kabel:
> TIA/EIA-568-A (T568A)
putihhijau-hijau-putihoranye-biru-putihbiru-oranye-putihcoklat-coklat



> TIA/EIA-568-B (T568B)putihoranye-oranye-putihhijau-biru-putihbiru-hijau-
putihcoklat-coklat





Untuk perangkaian kabel straight dan cross sbb:
Straight (Straight-through): T568A vs T568A atau T568B vs T568B (lebih sering dipakai)
kedua ujung susunannya: putihhijau-hijau-putihoranye-biru-putihbiru-oranye-putihcoklat-coklat
atau
kedua ujung susunannya: putihoranye-oranye-putihhijau-biru-putihbiru-hijau-putihcoklat-coklat

Cross (Crossover): T568A vs T568B
satu ujung susunannya: putihoranye-oranye-putihhijau-biru-putihbiru-hijau-putihcoklat-coklat
dan
ujung lainnya susunannya: putihhijau-hijau-putihoranye-biru-putihbiru-oranye-putihcoklat-coklat



penggunaan jenis kabel
>Kabel Cat 5 biasa digunakan untuk menghubungkan antara hub/router/switch ke PC karena koneksi ini tidak memakai traffic data yang besar sehingga 10 MBps sudah cukup.
Sedangkan Cat 6 digunakan untuk menghubungkan antar hub/router/switch karena hubungan ini biasanya melibatkan banyak PC sehingga traffic data akan menjadi lebih besar pula.
Analoginya seperti jalan, cat 6 diibaratkan jalan raya (4 jalur), sedangkan cat 5 seperti jalan biasa (2 jalur).
Bila ingin menggunakan Cat 6 untuk semua koneksi boleh2 saja, tapi akan agak mubazir jadinya.
Sedangkan kalau ingin hemat dan menggunakan Cat 5 semua, jangan kaget kalau koneksi jadi lambat...
>Sedangkan yang membedakan kapan menggunakan kabel straight dan kapan menggunakan kabel cross adalah mesin apa yang ingin kita hubungkan. Bila PC ke router gunakan kabel straight, kalau PC ke PC gunakan kabel cross.
Daftarnya sebagai berikut:
pc - router/hub/switch : straight
hub - router : straight
pc - pc : cross
router -router : cross
hub - hub : cross

pembuatan kabel cross dan straight
untuk membuat kabel diperlukan alat2 sebagai berikut
-kabel UTP (panjang secukupnya)
-RJ-45 (8P8C modular jack)


-crimp tool (untuk motong kabel dan masang RJ-45)
-cable tester (tentunya untuk ngetes kabel)




langkah pembuatan:
1. kupas bungkus kabel, akan terlihat 8 kabel kecil warna-warni, cukup, ga usah dikupas lagi sampai terlihat kabel tembaganya (untuk ngupas bisa pakai crimping tool atau gunting/silet/cutter,dkk)
2. urutkan kabel sesuai urutan yang diinginkan, T568A atau T568B
3. tempelkan kabel2 sesuai urutan secara mendatar (pegang aja pake tangan, bukan di lem/solatip)
4. potong sekaligus dengan crimping tool hingga ujung2 kabel segaris



5. masukkan ujung2 kabel kedalam RJ-45



6. dorong2 kabel masuk RJ45 sampai terasa benar2 masuk/mentok
7. gunakan crimping tool untuk memasang RJ-45: cari lobang di cripting tool yang pas untuk kepala RJ-45, masukkan RJ-45(yang sudah dimasuki kabel) kedalam lobang itu, tekan cripting tool sampai terdengar "klik"



8. lakukan langkah 1-7 untuk ujung satunya lagi



9. test kabel dengan cable tester: masukkan kabel ke cable tester, nyalakan, kalau kedelapan lampu kecil bisa menyala (gantian nyalanya) berarti kabel sudah tersambung dengan baik.





 Hasil
Hasil dari praktikum yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1.     Pada jaringan menggunakan kabel UTP, connector yang digunakan adalah RJ-45
2.     Alat yang digunakan untuk menjepit kabel UTP pada connector RJ-45 adalahcrimp-tool (biasa juga disebut cremping)
3.     Untuk melihat benar tidaknya pemasangan kabel UTP pada connector RJ-45 digunakan LAN-Tester
4.     Pemasangan kabel UTP pada connector membutuhkan kecermatan karenaconnector RJ-45 hanya dapat dipakai sekali, artinya jika terjadi kesalahan maka tidak dapat dipakai kembali.